Mengarah.com, Palangkaraya – TikTok bukan lagi aplikasi yang asing di masyarakat di Indonesia. Aplikasi TikTok adalah salah satu platfrom media sosial yang perkembangannya paling cepat didunia. Aplikasi TikTok juga digemari oleh berbagai kalangan di Indonesia, termasuk publik figur. TikTok juga merupakan jejaring sosial berbagi video pendek yang memungkinkan pengguna dapat membuat video menyanyi dan juga menari. Kini, kontennya terus berkembang, tak melulu soal hibur-menghibur. Pada 2020 telah digunakan di 154 negara dengan 800 juta pengguna aktif setiap harinya.
Mengapa aplikasi ini begitu populer di masyarakat, khususnya anak muda? Karena perilaku anak muda yang cenderung memiliki perhatian yang singkat terhadap sesuatu. Lebih dari itu, fitur-fitur yang ditawarkan, mampu menarik anak muda yang saat ini gemar membuat konten.
Meski pernah dicap sebagai aplikasi alay dan pernah disetop layanannya oleh Kemenkominfo, TikTok berusaha berbenah diri dengan aturan yang berlaku. Pertumbuhan penggunanya semakin banyak. Sampai 2020, pengguna di Indonesia mencapai lebih dari 30 juta dengan rata-rata mengonsumsi 100 video per hari atau 39 menit.
Milenial atau Generasi Y lebih memilih ponsel dibanding personal computer (PC) dan televisi. Sebab generasi ini lahir di era kecanggihan teknologi. Pesatnya jaringan internet yang mempermudah aktivitas seseorang, berperan besar dalam keberlangsungan hidup generasi ini. Sehingga mereka lebih memilih informasi melalui perangkat ponselnya.
Adapun yang membuat aplikasi TikTok lebih digemari dibandingkan pesaing lain di karenakan aplikasi hiburan ini memungkinkan bagi pengguna untuk menjadi kreator baru karena kemudahan dan kesederhanaan dalam mengakses menjadi alasan utamaya. Dari temuan pasar itu, dapat diketahui bahwa penyebab ketertarikan pengguna terhadap aplikasi yang berfokus pada video pendek ini adalah penggunanya tidak memakan banyak waktu dan pengguna dapat mengidentifikasi konten.
Setiap konten harus mempertimbangkan kehormatan instansi. Informasi yang disampaikan harus objektif, jujur, dan menunjung integritas. Selain itu, patut juga berhati-hati dengan informasi yang bersifat rahasia. Sampaikan informasi publik secara benar, tepat, dan akurat. Perhatikan peraturan perundang-undangan mengenai keterbukaan informasi publik. Kreativitas sangat diperlukan tanpa mengesampingkan prinsip kehati-hatian.
TikTok, seperti medsos lainnya, mempunyai dua sisi yang tidak dapat dihindari. Medianya memang luas dan akan mendekatkan pemerintah kepada publik, tapi jangan sampai humas pemerintah melupakan etika dalam penggunaannya.
Berkembangnya Tik Tok di indoensia sangat menarik minat karena beragam pilihan konten yang di sajikan oleh para kretor TikTok, sehingga pengguna dapat bebas memilih konten sesuai keinginan. Media penyiaran televisi yang bersifat konvensional pun sekarang harus mempunyai ide kreatif dan inovasi baru agar dapat bersaing dengan media digital, sedangkan
TikTok dapat di akses kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan internet atau dengan mudahnya di akses. Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi, maka banyaknya media yang di gunakan manusia untuk dijadikan alat berkomunikasi, demikian pula dengan media sosial dapat dengan mudah di akses oleh internet.
Banyak platfrom maupun aplikasi menyedikan dukungan pembuatan video dan dengan hal menarik pada pengguna smartphone. Pada umunya fungsi media sosial di antaranya untuk berbagi pesan dengan banyak pengguna di media sosial itu sendiri, yaitu berupa berita (informasi), gambar (foto) dan juga tautan video. Media sosial tidak hanya dapat di akses di perangkat komputer, tetapi dengan adanya aplikasi di smartphone, maka semakin mudah masyarakat untuk mengakses media sosial secara mobile sehingga dapat diakses kapanpun dan dimanapun.
Apabila di lihat dari karakter masyarakat Indonesia yang sosial, senang bertukar informasi, hobi eksis condong ke narsis, dan tidak begitu concern dengan isu privas, maka media sosial menjadi medium komunikasi yang sangat representative.