Mengarah.com, Palangka Raya – Pasar saham dua kata yang kebanyakan orang mikirnya adalah mainannya om-om tajir memakai jas di pusat kota, tapi makin kesini makin banyak juga yang sadar kalau sebenarnya investasi itu bisa juga buat siapa aja seperti kita sendiri, tetangga dan tentunya si temen kita yang tiap hari kerjanya update grafik di sosmed.
Oke mungkin kita udah sering denger berbagai cerita tentang ini tapi, sebenarnya simpelnya banget. Bagimana sih sebenranya cara pasar saham itu bekerja?
Untuk menjawab itu kita mesti ngerti dulu kalau pasar modal yang sering kita sebut pasar saham itu emang beneran kayak pasar. Seperti kita yang datang ke pasar sebagai pembeli yang menjelma sebagai investor yang siap transaksi.
Di dalamnya ada banyak toko yang jualan berbagai produk dan kayak di pasar juga, para penjual toko sebenarnya banyak yang jualan produk yang sama tapi biaya belanjanya beda-beda tipis. Dan kalau keliling di pasar, kode barang yang laku banget sampai harganya melangit dan ada juga yang gak laku-laku sampai harganya turun terus.
Dan ya inilah gambaran harga saham yang naik turun.

Tapi Emangnya kenapa sih harga saham itu bisa naik banget atau bahkan turunnya gila-gilaan?
Jadi sebelum menjawab hal itu kita mesti tahu kalau saham itu bukti kepemilikan modal sebuah perusahaan, tapi nggak semua perusahaan itu ada di pasar modal. Karena ada syarat yang harus dipenuhi.
Simpelnya gini bayangin Mengarah Network Indonesia suatu saat usahanya makin maju dan punya banyak peminatnya di Indonesia. Terus karena tiap tahun untung terus Mengarah Network Indonesia berencana buat nambahin modal dengan menjual sebagian kepemilikan perusahaannya ke orang-orang lewat pasar modal.
Apa yang dilakuin Mengarah Network Indonesia disebut Initial Public Offering (IPO), nah bukti kepemilikan itulah yang disebut lembar saham lembaran saham inilah yang dibeli para investor dengan harapan bisa dapat imbalan dari dua cara yaitu lewat kenaikan harga saham atau dari waktu perusahaan bagi keuntungan.
Hal ini ini juga ngejawab soal naik turunnya harga saham, ya semakin bagus perusahaannya maka makin banyak orang mau beli saham perusahaan itu dan makin juga menjulang harganya.
Atau sebaliknya kalau masa depannya suram akhirnya enggak ada yang mau beli sahamnya dan bikin harga saham jadi melorot ke harga paling rendah, tapi selain dari performa perusahaan ada faktor lain menyebabkan naik turunnya harga saham.
Faktor Penentu Harga Saham :
- Kondisi Fundamental Ekonomi Makro
- Fluktasi Kurs Rupiah Terhadap Mata Uang Asing
- Kebijakan Pemerintah
- Faktor Panik
- Faktor Manipulasi Pasar
Dan itulah gambaran besar cara kerja pasar saham, tentunya banyak yang tidak bisa diceritain dalam waktu singkat. Investasi saham emang bisa ngasih keuntungan besar tapi disisi lain juga punya resiko yang nggak kalah menakutkannya. Jadi sekarang enggak perlu jauh-jauh ke pasar modal buat investasi kalau emang belum siap karena kata investor yang satu ini.
“investasi ke diri sendiri adalah cara buat ngasilin keuntungan yang paling besar” -Warren Buffett
Refference :
https://www.idx.co.id/produk/saham/
https://corporatefinanceinstitute.com/resources/knowledge/finance/ipo-process/
https://www.investopedia.com/ask/answers/how-companys-stock-price-and-market-cap-determined/
https://www.investopedia.com/articles/basics/04/100804.asp
https://www.researchgate.net/publication/241873431_The_world’s_first_stock_exchange_how_the_Amsterdam_market_for_Dutch_East_India_Company_shares_became_a_modern_securities_market_1602-1700