Mengarah.com, Jakarta – Teknologi merupakan sarana dalam menyediakan barang-barang yang dibutuhkan bagi kelangsungan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh manusia. Di era sekarang masyarakat sudah banyak menggunakan teknologi dalam kegiatan sehari-hari. Berbagai sektor juga sudah memanfaatkan teknologi untuk membantu segala kegiatan.
Ada salah satu teknologi yang dikatakan sebagai kecerdasan buatan yang Bernama “Artificial Intelligence (AI). Kecerdasan buatan ini ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau didefinisikan sebagai entitas ilmiah. Kecerdasan buatan sebagai kemampuan sistem untuk menafsirkan data eksternal dengan benar, untuk belajar dari data tersebut, dan menggunakan pembelajaran tersebut guna mencapai tujuan dan tugas tertentu melalui adaptasi yang fleksibel[1].
AI sudah diterapkan dalam kehidupan sekarang yang mana hal tersebut bis akita sadari. Sebagai contoh sederhana jika kita menggunakan Google Lens dengan mngambil bjek gambar baru atau dari gambar yang sudah tersimpan di ponsel, dengan tinggal menggunakan Google Lens untuk mengaktifkannya maka gambar yang diambil sudah ada tadi langsung diteliti oleh Google Lens.
Sistem seperti ini umumnya dianggap computer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukan kedalam suatu mesin (computer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem permainan computer 9games), logika fuzzy, dan robotika. Secara teknis, kecerdasan buatan adalah model statisitkk yang digunakan untuk mengambil keputusan dengan menggeneralisir karakteristik dari suatu objek berbasis data yang kemudian dipasang di berbagai perangkat elektronik.
Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat, AI membentuk cabang yang sangat penting pada ilmu komputer, berhubungan dengan perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam sebuah mesin. Penelitian dalam AI menyangkut pembuatan mesin dan program komputer untuk mengotomatisasikan tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas. Termasuk contohnya adalah pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. Hal-hal seperti itu telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan perhatian pada penyediaan solusi masalah kehidupan yang nyata. Sistem AI sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, sains, obat-obatan, teknik dan militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak komputer rumah dan video game[2].
Contoh dari AI Karena AI belajar dari data, maka saya buat contohnya berdasarkan data yang digunakan untuk mengembangkan AI tersebut. Paling mudah mengkategorikan data menjadi 2: data yang berupa gambar (visual) dan data non-gambar (teks bahasa atau angka). Contoh AI yang dapat dibuat dengan data visual misalnya AI untuk menganalisa dan mendeteksi objek dari gambar atau video. Anggap saja ini mengartifisialkan bagaimana mata manusia melihat dan mengenali objek. Sedangkan contoh AI yang dapat dibuat dengan data non gambar, misalnya AI untuk membalas percakapan (mengartifisialkan manusia berbicara atau mengirim pesan) yang kita kenal sebagai chat/voice/speech bot, dan AI untuk membuat prediksi (mengartifisialkan cara manusia berpikir tentang suatu keadaan dimasa depan dengan menganalisa kondisi dari kurun waktu sebel[3]
[1] Andreas Kaplan; Michael Haenlein (2019) Siri, Siri in my Hand, who’s the Fairest in the Land? On the Interpretations, Illustrations and Impl
[2] Wikipedia, Kecerdasan Buatan, 29 (Okt) 2021, hal tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan#cite_note-1, diakses pada tanggal 21 November 2021
[3] Herdaru Purnomo, Aartificial Intelligence itu apasi? Robot?, 8 (Sep) 2019, hal tersedia di: https://www.cnbcindonesia.com/profil/20190908023128-41-97841/artificial-intelligence-itu-apa-sih-robot, diakses pada tanggal 21 November 2021